Pernahkan kalian merasa bahwa kalian tidak sebaik orang lain dalam banyak hal? Jika ya, ada beberapa faktor penyebab hal tersebut bisa terjadi. Ada sebagian orang tidak percaya diri dengan penampilan fisiknya, ada juga yang tidak percaya diri dengan kemampuannya dan ada sebagian yang tidak percaya diri dengan sumber daya (materi) yang dimilikinya. Hal semacam ini bisa jadi dikarenakan konsep diri yang rendah.
Konsep diri adalah “persepsi (pandangan),penilaian dan perasaan seorang terhadap dirinya baik mengangkut aspek fisik maupun sosial”. Contoh konsep diri itu seperti: ”wajah saya jelek”(persepsi tentang fisik) , ”saya pintar”(persepsi tentang kemampuan), ”teman-teman menyayangi saya”(persepsi sosial). Cotoh tersebut , merupakan konsep diri yang sifatnya kognisi (pengetahuan/persepsi). Konsep diri yang sifatnya kognisi ini, akan menjadi masalah seseorang apabila dia mempunyai perasaan yang bersifat negatif sebagaimana contoh kasus yang pertama dimana seseorang mengatakan “karena wajah saya jelek,saya merasa malu dan tidak percaya diri untuk bergaul sama teman-teman “.
Konsep diri itu akan mempengaruhi perilaku atau kepribadian seseorang. Bagi seseorang memiliki konsep diri yang negative, maka dia akan merasa minder atau merasa rendah diri (unsur kepribadian) dan cenderung akan mengisolasi dari pergaulan orang lain (unsur perilaku). Lain halnya dengan seseorang yang memiliki konsep diri yang positif seperti:”meskipun wajah saya jelek, saya menerimanya sebagai anugrah Tuhan, oleh karena itu saya tidak malu bergaul sama teman-teman”. Untuk lebih jelas tentang hal ini, kita bisa lihat ilustrasi sebagai berikut:
SUTI adalah seorang pelajar di salah satu sekolah dimana dia memiliki tubuh yang gemuk, kulitnya sawo matang, parasnya biasa-biasa saja dan memiliki jerwat. Dalam belajar agak kurang bersemangat sehingga prestasinya pas-pasan padahal hasil psikotesnya menunjukan konsep yang baik, IQ-diatas rata-rata, dan bakatnya cukup baik. Dalam aktivitas sosialnya, dia lebih suka diam,suka menyendiri dan kadang-kadang mudah tersinggung. Sifat pribadi dan perilaku itu muncul karena dia mempersepsi diri dia jelek sehingga mersa malu bergaul sama teman-temannya.
Sementara teman sekelasnya, MARI meskipun postur tubuhnya dan kemampuannya relatif sama dengan suti tetapi dia nampak bergairah dalam belajar, bahkan dia aktif dalam OSIS dan ekstrakulikuler sehingga banyak memiliki teman yang akrab. Dia tidak merasa malu bergaul dengan teman-teman karena merasa percaya diri bahwa dia mempunyai percaya diri dan kemampuan yang sama dengan orang lain. Dia pun berpikir menyesali keadaan diri itu merupakan sesuatu hal yang sia-sia dan semua anugrah dari Tuhan harus disukuri dengan cara mengembangkan diri dalam bentuk belajar dan melakukan kegiatan positif lainnya.
Ilustrasi di atas menggambarkan dua sosok siswa yang meskipun memiliki penampilan fisik dan kemampuan yang tidak jauh berbeda ,namun ternyata penampilan pribadi dan perilaku mereka berbeda. Konsep diri seseorang juga dipengaruhi oleh faktor pengalaman berinteraksi dengan orang lain atau faktor sikap dan perlakuan orang lain, terutama orang tua. Perlakuan yang baik seperti: kasih sayang, perhatian,dan pujian, sedangkan perlakuan yang negatif, seperti: sikap memusuhi, cemoohhan (ejekan), hardikan cenderung membentuk konsep diri yang negatif.
Orang yang percaya diri selalu memiliki ciri-ciri pribadi dan perilaku selayaknya orang yang memiliki konsep diri yang positif seperti:
Sedangkan ciri-ciri pribadi dan perilaku seseorang yang memiliki konsep diri yang negatif:
Untuk kalian yang saat ini memasuki usia remaja, pengembangan diri bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti: