Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang saling terhubung sehingga memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa sistem pengelolaan proses bisnis adalah penggabungan / pemfungsian elemen yang saling terhubung untuk memudahkan suatu bisnis organisasi meningkatkan efektivitas dan efisiensi melalui pembangunan otomatisasi proses yang mencakup pengaturan tanggung jawab, wewenang, peran dan tugas untuk menjalankan tujuan bisnis itu sendiri.
Contohnya; dalam suatu bisnis clothing distro pastinya memiliki sistem untuk mengelola bisnis tersebut. misalnya saja pembagian karyawan sesuai dengan pekerjaan yang menjadi tugasnya, seperti karyawan yang bertugas membuat desain, mensablon desain atau karyawan bagian promosi dan kasir. Masing – masing karyawan tersebut memiliki tanggung jawab dan tugas yang berbeda namun semuanya menjadi satu kesatuan yang terhubung untuk mencapai tujuan bisnis distro tersebut.
Intinya agar sistem pengelolaan proses bisnis berjalan dengan baik maka harus terintergrasi sistem informasinya , bisa juga di misalkan dalam administrasi keuangan dalam suatu apotik itu ada input yaitu datanya dari calon pembeli dan outputnya adalah laporan keuangannya .
Pemodelan Proses Bisnis
Pemodelan proses bisnis atau Business Process Modelling (BPM) adalah diagram umum yang mewakili urutan kegiatan. Biasanya menunjukkan peristiwa, tindakan dan hubungan atau titik-titik koneksi, secara berurutan dari ujung ke ujung. Pemodelan proses bisnis secara implisit berfokus pada proses, tindakan dan kegiatan. Sumber daya yang digambarkan dalam BPM menunjukkan bagaimana mereka akan diproses. Orang (tim, departemen, dll) yang digambarkan dalam BPM menunjukkan hal apa yang mereka lakukan, untuk apa, dan biasanya kapan dan untuk alasan apa, terutama ketika berbagai kemungkinan atau pilihan muncul, seperti pada diagram alir.
Siklus Proses Bisnis
1) Persiapan; kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir SDM yang akan melakukan Reengineering. Seperti contohnya:
2) Identifikasi; kegunaan dari tahap ini adalah untuk mengembangkan dan memahami model proses dari bisnis. Seperti contohnya :
3) Penyusunan visi; kegunaan dari tahap ini adalah untuk membangun visi dan tujuan dari kinerja yang dihasilkan. Seperti contohnya :
4). Desain
a. Desain Teknis; kegunaan dari tahap ini adalah untuk menghasilkan sebuah rancangan proses yang mampu mengakselerasikan pencapaian Visi dari perusahaan bisnis. Seperti contohnya:
b. Desain Sosial; kegunaan dari tahap ini adalah menspesifikasikan dimensi sosial dari proses yang baru. Seperti contonya:
c.Transformasi; kegunaan dari tahap ini untuk mengimplementasikan desain proses yang dihasilkan dari Desain Teknis & Desain Sosial.