Sebanyak 11 siswa calon pendaftar beasiswa Bidikmisi baru saja melangsungkan Test Potensi Akademik (TPA) di Lab.2 Komputer kampus Al Masoem. Seperti yang sudah diketahui sebelumnya bahwa sudah beberapa tahun ini jurusan Komputerisasi Akuntansi kampus Al Masoem membuka jalur Bidikmisi untuk calon mahasiswa yang kurang mampu. Dengan perubahan bentuk dari AMIK menjadi Sekolah Tinggi Komputer (STKOM) Al Masoem, fasilitas Bidikmisi ini pun tetap tersedia dengan syarat dan kententuan yang sama.
Seluruh peserta tampak sangat bersemangat selama test berlangsung dikarenakan dari informasi yang dihimpun sebelumnya bahwa siswa-siswi tersebut memang sudah memiliki prestasi yang baik di masing-masing sekolahnya. Pemberkasan biodata siswa seperti surat kelulusan, ijazah, kartu keluarga dan lain-lain merupakan tahapan awal yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi penerima Bidikmisi untuk menyeleksi calon pendaftar. Jika dirasa layak untuk didaftarkan, maka langkah selanjutnya adalah mensurvey lokasi rumah sekaligus wawancara dengan orang tua siswa untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kondisi di lapangan. Setelah seluruh pemberkasan dan survey lokasi selesai dilakukan, proses seleksi dilanjutkan dengan Test Potensi Akademik (TPA) menggunakan komputer dan juga test tertulis. Beberapa siswa dengan Hasil terbaik dan dinyatakan lulus, nantinya akan mendapatkan fasilitas Bidikmisi sesuai dengan ketentuan yang ada.
Dilansir dari website resmi https://bidikmisi.belmawa.ristekdikti.go.id/site/index ; Bidikmisi sendiri memiliki berbagai macam fasilitas seperti dibebaskan biaya pendaftaran & biaya pendidikan selama menjadi mahasiswa sampai diberikan Jaminan biaya hidup sementara dan transportasi dari daerah asal (khusus untuk yang direkrut sebelum menjadi mahasiswa). Untuk biaya hidup yang akan diterima mahasiswa Bidikmisi, sesedikitnya Rp650.000 / bulan yang disesuaikan dengan pertimbangan biaya hidup di masing masing wilayah. Akan tetapi, mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi tetaplah harus tekun belajar dikarenakan terdapat kebijkan bahwa penerima bidikmisi harus mampu mempertahankan minimal nilai IPK 3,0. Kebijakan ini juga diharapkan menjadi motivasi supaya mereka dapat meraih prestasi maksimal yang bisa dicapai.